Enter Your Slogan Here: Lorem Ipsum Semblar un Simplificat Quam un Skeptic!

Rabu, 21 September 2011

Tugas Visualisasi Informasi 0-2





Nama : Metta Ameilia Damayanti

NIM : 10.41010.0156


Dosen : Achmad Teguh Wibowo, S.Kom.






Word dan Images dapat di jelaskan dari banyak sudut pandang ,yaitu :





  • Semiotic Perspective


Semiotic Perspective adalah terkait erat dengan bidang linguistik, yang, untuk sebagian, mempelajari struktur dan arti dari bahasa yang lebih spesifik.Semiotika sering dibagi menjadi tiga cabang: 
Semantik: Hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna 
Syntactics: Hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal 
Pragmatik: Hubungan antara tanda dan efek yang mereka miliki pada orang-orang yang menggunakan mereka 
Semiotika sering dianggap sebagai memiliki dimensi antropologis penting, misalnya, Umberto Eco mengusulkan bahwa setiap fenomena budaya dapat dipelajari sebagai komunikasi [rujukan?] Namun, beberapa ahli semiotik fokus pada dimensi logis dari ilmu pengetahuan. Mereka memeriksa milik daerah juga untuk ilmu-ilmu alam - seperti bagaimana membuat prediksi tentang organisme, dan beradaptasi, ceruk semiotik mereka di dunia (lihat semiosis). Secara umum, teori-teori semiotik mengambil tanda-tanda atau sistem tanda sebagai objek studi mereka: komunikasi informasi dalam organisme hidup tercakup dalam biosemiotics atau zoosemiosis.  


  • Syntatic
    Syntatic adalah cabang dari semiotika yang berhubungan dengan sifat formal tanda dan mengatur bagaimana kata-kata yang digabungkan untuk membentuk frasa dan simbol-simbol. Lebih tepatnya, syntactics berkaitan dengan "aturan yang kalimat." Charles Morris menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang mereka mungkin atau tidak menunjukkan, dan, fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam fungsi berkaitan dengan aspek pragmatik biotik dari semiosis, yaitu, dengan semua tanda-tanda .Syntatic merupakan hubungan antar kata dalam tuturan. Unsur bahasa yang termasuk di dalam syntatic adalah frase, kalusa, dan kalimat. Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang di tuturkan orang dalam bentuk kalimat. Syntatic adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam bahasa alami. Selain aturan ini, kata syntatic juga digunakan untuk merujuk langsung pada peraturan dan prinsip yang mencakup struktur kalimat dalam bahasa apapun, sebagaimana " syntatic Irlandia Modern “.Penelitian modern dalam sintaks bertujuan untuk menjelaskan bahasa dalam aturan ini. Banyak pakar sintaksis berusaha menemukan aturan umum yang diterapkan pada setiap bahasa alami. Kata sintaksis juga kadang digunakan untuk merujuk pada aturan yang mengatur sistem matematika, seperti logika, bahasa formal buatan, dan bahasa pemrograman komputer.
  • Semantik
Semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani ‘sema’ (kata benda) yangberarti ‘tanda’ atau ‘lambang’. Kata kerjanya adalah‘semaino’ yang berarti ‘menandai’atau‘melambangkan’. Hubungan yang dimaksud tanda atau lambang disini adalah tanda-tanda linguistik(Perancis : signé linguistique). Menurut Ferdinan de Saussure (1966), tanda lingustik terdiri dari :1)Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi bahasa.2)Komponen yang diartikan atau makna dari komopnen pertama.Kedua komponen ini adalah tanda atau lambang, dansedangkan yang ditandai ataudilambangkan adaah sesuatu yang berada di luar bahasa, atau yang lazim disebut sebagai referent/ acuan / hal yang ditunjuk. Jadi, Ilmu Semantik adalah : Ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Ilmu tentang makna atau arti.

  • Pragmatic Approaches


pragmatics (n) - pragmatik - pragmatika

pragmatis (adj) : melihat sesuatu dari kegunaan

pragmatisme: aliran yang melihat sesuatu dari kegunaan



pragmatik adalah ilmu yang menelaah bagaimana keberadaan konteks mempengaruhi dalam menafsirkan kalimat. Pragmatik merupakan studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar atau speech situations. bahwa bahasa merupakan gejala sosial dan pemakaiannya jelas banyak ditentukan oleh faktor-faktor nonlinguistik. Faktor linguistik saja seperti kata-kata, kalimat-kalimat saja tidak cukup untuk melancarkan komunikasi.



http://blog.stikom.edu/achteguh/

0 komentar:

Posting Komentar